Duduk di Antara Obama dan Putin, Jokowi Ingin Tunjukkan Indonesia Negara Besar
Senin, 2 Maret 2015 | 13:35 WIB
Presiden Joko Widodo bertemu dengan Presiden Vladimir Putin bertemu di sela-sela KTT APEC di Beijing, Senin (10/11/2014).
JAKARTA, KOMPAS.com —
Posisi menentukan prestasi. Prinsip itu diresapi betul oleh Presiden
Joko Widodo. Mantan Gubernur DKI Jakarta ini bahkan menerapkannya dalam
praktik berdiplomasi setiap forum internasional yang dihadirinya.
Menurut Jokowi, sebagai sebuah bangsa yang besar, Indonesia harus menempatkan diri sebagai negara besar. Jokowi mengingatkan agar rakyat Indonesia tidak minder jika menghadapi bangsa dari negara lain.
"Oleh sebab itu, saya selalu meminta kalau duduk di pertemuan-pertemuan internasional juga tempatnya harus sebagai negara besar," ujar Jokowi di hadapan ratusan siswa-siswi SMA Taruna Nusantara di Istana Negara, Senin (2/3/2015).
Jokowi mencontohkan, dalam pertemuan di forum Asia Pacific Economic Cooperation (APEC), dia meminta secara khusus untuk duduk bersebelahan dengan Presiden Amerika Serikat Barack Obama, Presiden Rusia Vladimir Putin, dan Presiden Tiongkok Xi Jinping. "Ini menunjukkan, dari duduknya saja, kita negara besar. Bukan di pinggir-pinggir, enggak mau saya. Saya minta duduknya di sini," ucap dia.
Menurut Jokowi, mental seperti itulah yang seharusnya dimiliki rakyat Indonesia. Jokowi prihatin, yang saat ini terjadi justru banyak yang merasa kalah bersaing dengan negara asing. Padahal, Indonesia memiliki kekayaan sumber daya alam dan sumber daya manusia yang patut untuk dibanggakan.
"Kita harus percaya diri. Kita ini kalau bertemu bule enggak pede. Pede aja, sama-sama makan kok. Makanan sama aja, mirip-mirip. Enggak tahu ini mungkin karena sudah dijajah," seloroh Jokowi.
Menurut Jokowi, sebagai sebuah bangsa yang besar, Indonesia harus menempatkan diri sebagai negara besar. Jokowi mengingatkan agar rakyat Indonesia tidak minder jika menghadapi bangsa dari negara lain.
"Oleh sebab itu, saya selalu meminta kalau duduk di pertemuan-pertemuan internasional juga tempatnya harus sebagai negara besar," ujar Jokowi di hadapan ratusan siswa-siswi SMA Taruna Nusantara di Istana Negara, Senin (2/3/2015).
Jokowi mencontohkan, dalam pertemuan di forum Asia Pacific Economic Cooperation (APEC), dia meminta secara khusus untuk duduk bersebelahan dengan Presiden Amerika Serikat Barack Obama, Presiden Rusia Vladimir Putin, dan Presiden Tiongkok Xi Jinping. "Ini menunjukkan, dari duduknya saja, kita negara besar. Bukan di pinggir-pinggir, enggak mau saya. Saya minta duduknya di sini," ucap dia.
Menurut Jokowi, mental seperti itulah yang seharusnya dimiliki rakyat Indonesia. Jokowi prihatin, yang saat ini terjadi justru banyak yang merasa kalah bersaing dengan negara asing. Padahal, Indonesia memiliki kekayaan sumber daya alam dan sumber daya manusia yang patut untuk dibanggakan.
"Kita harus percaya diri. Kita ini kalau bertemu bule enggak pede. Pede aja, sama-sama makan kok. Makanan sama aja, mirip-mirip. Enggak tahu ini mungkin karena sudah dijajah," seloroh Jokowi.
Pendapat / Opini :
Benar kata Jokowi, kita seharusnya bangga dengan negara kita, Negara Republik Indonesia... Indonesia memiliki kekayaan sumber daya alam dan sumber daya manusia yang patut kita banggakan. Jokowi adalah salah satu contoh untuk membanggakan rakyat Indonesia.Marilah kita tujukkan kepada negara lain bahwa Negara Republik Indonesia adalah negara yang besar.
Dengan semangat dari Presiden kita Pak Joko Widodo pasti kita bisa membuat negara kita lebih baik dan membuktikan kepada negara Republik Indonesia adalah negara yang besar dan mempunyai kekayaan yang besar dan patut dibanggakan oleh rakyatnya.
