Friday, September 19, 2014

JURNALISTIK

HARD NEWS: Salah sebut nama Presiden Tiongkok, Presenter TV Dipecat

Seorang pembaca berita televisi memiliki kewajiban tidak salah dalam membacakan beritanya terutama saat membaca nama seorang pemimpin negara.
Namun, seorang pembaca berita di sebuah stasiun televisi India membuat blunder setelah salah membaca nama Presiden China Xi Jinping yang sedang melakukan kunjungan resmi ke India.
Blunder itu terjadi pada Kamis (18/9/2014). ketika seorang pembaca berita stasiun televisi publik Doordarshan salah menyebut nama Presiden Xi Jinping.
Sang pembaca berita mengira nama depan presiden China adalah angka Romawi "XI" yang berarti angka 11 dalam ejaan latin. Nah, pembaca berita itu kemudian menyebut nama sang presiden sebagai "Eleven (sebelas) Jinping" dalam sebuah siaran berita.
Situs berita setempat Quartz Friday mengabarkan blunder memalukan ini sampai ke telinga Direktur Eksekutif Doordarshan TV Jawahar Sircar yang langsung memecat sang pembaca berita.
"Kami sudah mengambil langkah tegas dan (kami) jugamemperbaiki sistem kami," ujar Sircar lewat akun Twitter-nya.
Doordarshan, dulu merupakan satu-satunya siaran televisi di India. Namun, sejak puluhan stasiun televisi bermunculan pada 1990-an maka stasiun televisi publik ini terus mengalami penurunan.
Blunder ini tak hanya memalukan bagi stasiun televisi itu namun juga bagi pemerintahan PM Narendra Modi, yang menyambut Presiden Jinping dengan sangat istimewa.
Modi bahkan menggunakan pesta ulang tahunnya yang ke-64 di kota kelahirannya, Ahmedabad untuk menggelar jamuan makan malam mewah untuk Presiden Jinping.


SOFT NEWS: 4 Korban Tewas dan Luka-luka dibawa ke RS Sentra Medika

"Korban tewas dan luka-luka masih terus kami identifikasi," ucapnya. 
Menurut Lanjar, rata-rata korban luka menderita cidera kepala dan patah tulang. "Kebanyakan posisi korban dalam kecelakaan itu bertumpukan, sehingga banyak yang mengalami patah tulang dan cidera kepala," katanya. 
Kata dia, korban yang dibawa ke RS Sentra Medika berjumlah 43 orang. Dari jumlah itu, empat orang meninggal dan 39 lainnya masih dirawat intesif di Instalasi Gawat Darurat RS Sentra Medika. 
Seperti diberitakan, kecelakaan beruntun antarkendaraan terjadi di Tol Jagorawi KM 26 ke arah Bogor, Jumat siang. Kpendaraan yang terlibat tabrakan tersebut yaitu Mitsubishi Pajero, bus Karunia Bakti, satu pikap, dan satu truk besar.

FAKTA: Victoria Beckham jadi 'JUARA' ikon Fashion Inggris.


Karena penampilannya yang selalu stylish, begitu banyak pihak menyoroti dirinya dan terkagum-kagum dengan sosoknya. Akhirnya, kini ia berhasil meraih sebuah prestasi yang sudah diduga oleh banyak orang. Mantan personel Spice Girls ini berhasil merajai list ikon fashion di Inggris.
Seperti yang dilansir Daily Mail, desainer cantik berusia 40 tahun ini berhasil mengalahkan Emma Watson, Kate Moss, Cara Delevingne, Kim Kardashian, dan masih banyak lagi. Berikut ini adalah daftar 10 wanita yang terpilih jadi ikon fashion paling stylish di Inggris.

OPINI: Media Massa Jangan terpancing Manuver Politisi

Sebuah situs berita pada 30 Agustus 2013 mengangkat berita berjudul “Nama SBY disebut di sidang Tipikor, PKS minta KPK mengusutnya” yang intinya pemberitaan tersebut adalah nama Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) disebut anak Ketua Majelis Syuro PKS, Ridwan Hakim, saksi untuk terdakwa Ahmad Fathanah, dalam kasus dugaan suap kuota impor daging sapi di Pengadilan Tipikor semalam. PKS pun tidak khawatir akan disudutkan oleh Istana, terkait penyebutan nama orang nomor satu di Tanah Air itu. 
"Kalau fakta persidangan (begitu)," kata Ketua DPP Bidang Humas PKS, Mardani Ali Serra saat dihubungi, Jumat 30 Agustus 2013. Alih-alih tak takut disudutkan, Mardani justru meminta agar KPK segera menindaklanjuti fakta yang muncul dalam persidang itu. Termasuk penyebutan nama SBY yang dilakukan oleh Ridwan. "Didalami saja fakta-fakta yang muncul di persidangan," terang dia. 
Sebelumnya, Ridwan yang merupakan putra Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Hilmi Aminuddin, memang tidak menyebut langsung nama SBY. Dia hanya menyebut utusan SBY yang bernama Sengman Tjahja. Pengusaha asal Palembang itu disebut Ridwan membawa duit Rp 40 miliar yang hendak diberikan PT Indoguna Utama ke Hilmi. 
"Kalau soal Rp 40 miliar itu dibawa sama Sengman. Sengman sendiri sudah saya jelaskan ke penyidik. Jadi kalau mau tahu Rp 40 miliar itu tanyakan saja ke Sengman," ujar Ridwan Hakim di Pengadilan Tipikor, Jakarta 29 Agustus 2013. 



No comments:

Post a Comment